Depok – Anggota DPRD Kota Depok, T. Farida Rachmayanti menyebutkan Stunting atau masalah gizi buruk menjadi salah satu poin penting yang menjadi bahasan Bimbingan Teknis (bimtek) nasional anggota legislatif (Aleg).
Farida menjelaskan, berdasarkan data pada 2021 terdapat 24,4 persen anak Indonesia mengalami stunting atau kekurangan gizi kronis pada 1000 hari pertama kehidupan bayi.
“Hal itu menjadi penyebab utama terhambatnya pertumbuhan anak dan perkembangan otaknya. Itu jelas tidak bisa diabaikan,” kata Farida kepada halaman.co.id kemarin, Minggu (26/6/2022).
Dia membeberkan beberapa penyebab yang membuat tumbuh kembang anak terhambat, diantaranya praktik pengasuhan yang tidak baik.
Ada beberapa hal penyebab stunting diantaranya praktek pengasuhan yang tidak baik. “Lalu kurangnya akses ke makanan bergizi dan kurangnya akses ke air bersih serta terbatasnya layanan kesehatan,” paparnya.
“Kita anggota legislatif tingkat kota juga diminta untuk serius mengawal kebijakan pemerintah tentang program pengentasan stunting, serta mengadvokasi anggarannya, juga mengawasi implementasinya,” bebernya.
Berkaitan dengan Kota Depok kata dia, salah satu kebijakan yang harus diperkuat adalah keterlibatan generasi muda untuk pembangunan ketahanan keluarga.
Dengan demikian sambung dia, Program Sekolah Pra Nikah yang sudah berlangsung lima tahun terakhir harus diperluas, selayaknya wawasan pengentasan stunting harus disisipkan dalam materi pegasuhan anak .
“Waspada stunting harus dipahamkan ke para pemuda pemudi ataupun pasangan menikah muda sehingga jauh hari mereka menyiapkan perannya sebagai calon ayah ibu,” pungkasnya.
Sumber : https://halaman.co.id/2022/06/27/aleg-wanita-pks-diminta-semakin-peduli-masalah-stunting/