
RADARDEPOK.COM, DEPOK – Sungai Ciliwung yang melintasi Kota Depok dinilai banyak memiliki potensi yang perlu dioptimalkan oleh Pemda Depok. Hal tersebut disampaikan oleh Anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi PKS, Sri Utami.
Diketahui, pada pekan lalu Sri Utami bersama jajaran Fraksi PKS Kota Depok menyambangi komunitas Sahabat Ciliwung, di Jalan Juanda Kota Depok. Bagi Sri Utami, kunjungannya tersebut ke Ciliwung merupakan kedua kalinya, yang sebelumnya bahkan sempat mengarungi Ciliwung hingga kawasan Kapuk.
“Ciliwung itu seperti Mutiara di tengah Kota Depok, jadi perlu dioptimalkan. Sungai ini merupakan anugerah bagi Depok,” ungkap Sri Utami kepada Radar Depok, Sabtu (26/7).
Sri Utami menuturkan, selama ini masyarakat belum familiar dengan konsep bagaimana menghargai sungai. Terkadang sungai tersebut baru heboh ketika terjadi banjir atau longsor. Hal-hal negatif tersebut yang dimunculkan.
“Bahwa Ciliwung itu anugerah, potensi yang besar belum sampai di dalam mindset masyarakat,” tutur Sri Utami.
Sehingga menurut Sri Utami perlu dipahami agar terbentuk kebanggaan pada Ciliwung.
Pertama, Ciliwung itu memiliki potensi ekologis dan ekonomis. Ciliwung merupakan sumber air baku dari PT Tirta Asasta (Perseroda) Kota Depok sebanyak 80 persen kebutuhan air baku PDAM disupplay oleh Ciliwung.
“Jika PT Tirta Asasta memperluas jangkauan layanannya maka kebutuhan air baku dari ciliwung akan semakin meningkat. Hal ini bernilai positif karena selain meingkatkan PAD juga akan mengurangi eksploitasi air tanah oleh masyarakat. Jadi baik secara ekonomis maupun ekologis, kita bergantung pada Ciliwung” ucap Sri Utami.
Selain itu secara ekologis Ciliwung sempadannya juga menjadi wilayah yang dilindungi, sekitar 15 meter dari bibir sungai itu harus tetap hijau. Sempadan Ciliwung ini adalah supplyer oksigen bagi warga Kota Depok, di tengah invasi yang luar biasa dari kendaraan bermotor dengan Jumlahnya mencapai 1,3 juta kendaraan.
Pohon2 tersebut juga berfungsi sebagai penyerap polutan. Nah secara aturan perundangan sudah ada aturannya tetapi dalam implementasinya harus benar2 ditegakkan. Kemudian belum lagi potensi ekologis lainnya seperti ikan, fauna dan flora endemic di sepanjang sungai Ciliwung yang harus kita jaga. Untuk itu baik masyarakat maupun Pemda harus ikut aktif menjaganya” tegas Sri Utami.
Ketiga, adalah potensi wisata. Ciliwung yang indah berkelok dengan arus yg cukup deras merupakan potensi yang menarik untuk dikelola menjadi wisata arung jeram. Untuk mengelolanya sebetulnya sudah difasilitasi oleh dua Perda. Yaitu nomor 8 tahun 2017 tentang Rencana Induk Pembangunan Pariwisata, serta Perda nomor 12 tahun 2017 tentang Pariwisata Alam.
“Ini akan memfasilitasi anak-anak muda Depok. Jadi gak perlu jauh-jauh ke Citarik, cukup main di Ciliwung. Bisa berlatih Arung Jeram. Pemda bisa membangunkan stadion arung jeram. Tidak perlu besar hanya sekitar 200an meter yang dilengkapi dengan tribun untuk penonton” terang Sri Utami.
Menurutnya, itu sudah cukup jadi potensi wisata edukasi yang menarik.
Sri utami berharap, dari Pemkot Depok bisa segera membentuk tim gabungan melibatkan beberapa OPD seperti Disporyata dan PUPR Kota Depok untuk melakukan kajian dan mengkomunikasikan dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) untuk mendapatkan ijin teknis.
“Yang perlu dicamkan pembangunan wisata Ciliwung harus mengedepankan rekreasi berbasis konservasi dan edukasi, selain juga untuk sport dan prestasi,” pungkas Sri Utami. (gun/**)