
DepokToday.com – Sebagai salah satu daerah yang berada di kawasan strategis nasional, Kota Depok dinilai memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah Jawa Barat.
Karena itulah, perencanaan pembangunan industri yang baik dan komprehensif sangatlah mutlak diperlukan untuk Kota Depok yang posisinya berada di pinggiran Ibu Kota Jakarta.
Demikian diungkapkan anggota DPRD Kota Depok, T. Farida Rachmayanti. Terkait hal tersebut, ia mengungkapkan, bahwa pada Tahun 2023 DPRD Kota Depok akan membahas Raperda Rencana Pembangunan Industri Kota atau RPIK.
Menurutnya, Raperda RPIK telah disepakati oleh seluruh fraksi yang masuk dalam Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) bersama rancangan Perda lainnya.
Wanita yang akrab disapa Farida itu kemudian mengatakan, sekalipun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Depok mengarah ke niaga dan jasa, namun sektor industri juga menyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang cukup baik.
“Karenanya Fraksi PKS Depok memandang RPIK ini strategis, namun tetap harus diselaraskan dengan beberapa kondisi dan kebijakan lokal yang ada,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima awak media pada Kamis, 4 Agustus 2022.
Menurut dia, paling tidak ada beberapa sudut pandang yang dapat dijadikan pertimbangan. Pertama, harus mengacu ke Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
“Jangan sampai pengembangan industri ke depannya mengabaikan prinsip pembangunan yang berkelanjutan,” tegasnya.
“Jangan sampai pengembangan industri ke depannya mengabaikan prinsip pembangunan yang berkelanjutan,” tegasnya.
Dalam rancangan Perda tersebut dibahas tentang penetapan tiga kawasan strategis pariwisata yakni kawasan strategis pariwisata sejarah dan budaya kota lama Depok.
Kedua, kawasan strategis pariwisata pendidikan Universitas Indonesia. Ketiga, kawasan strategis pariwisata alam perkotaan di wilayah Tapos dan Cimanggis.
“Jika dilihat dari beberapa sudut pandang di atas maka Fraksi PKS Depok meminta agar industri kreatif menjadi andalan dalam rencana pembangunan industri kota,” katanya.
Apalagi, menurut Farida, di Tahun 2020 industri kreatif telah memberikan kontribusi sebesar 15,5 persen atas PDRB Kota Depok. Dengan fokusnya pembangunan industri ke arah industri kreatif maka akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi.
“Selain itu dapat menciptakan iklim bisnis yang positif karena semua orang bebas berkarya serta membuka lapangan kerja baru,” ucap anggota Komisi A DPRD Depok dari Fraksi PKS tersebut. ***