WARTAKOTALIVE.COM, PANCORAN MAS – Politisi PKS Depok Farida Rachmayanti bilang harga BBM naik guncang ketahanan keluarga.
Harga BBM naik memengarahui berbagai sektor kehidupan. Efek domino dari harga BBM naik dirasakan langsung oleh masyarakat. Terutama warga Kota Depok.
Bahkan, hingga sendi terkecil yakni keluarga yang merupakan satu kesatuan dalam lingkungan rukun tetangga.
Menurut anggota Fraksi PKS DPRD Kota Depok, Farida Rachmayanti, kenaikan harga BBM sangat berpengaruh pada sistem ketahanan pangan. Keputusan ini sangat tidak ramah keluarga.
Padahal keluarga sebagai unit sosial terkecil dibutuhkan untuk membangun masyarakat yang berkualitas. Dengan kebijakan ini bisa jadi akan bertambah keluarga yang dihantui ancaman kelaparan.
Dengan naiknya BBM akan menyebabkan turunnya pendapatan riil keluarga dan konsumsi masyarakat secara keseluruhan.
“Seharusnya pemerintah berpikir sekian kali untuk mengambil keputusan ini. Terutama dampaknya bagi keluarga. Bisa dibayangkan bagaimana kondisi dapur setiap rumah tangga,” tandas Farida Rachmayanti, Selasa (6/9/2022).
Farida Rachmayanti menjelaskan, secara sistemik ini akan memberi efek buruk yang dimulai dari penurunan kualitas gizi masyarakat hingga akhirnya juga berpengaruh pada kondisi kesehatan secara umum.
Dan ini berpotensi terjadinya peningkatan stunting dan prevalensi anemia. Bagi anak-anak yang menderita stunting berisiko lebih tinggi mengidap penyakit degeneratif seperti kanker, diabetes fan obesitas.
Hal ini disebabkan karena kebutuhan zat gizi mikro dan makro dalam tubuh tidak terpenuhi secara maksimal sehingga pembentukan fungsi sel tubuh dan lainnya tidak sempurna.
Sebenarnya gerakan cegah stunting sedang gencar-gencarnya diserukan di tingkat kota kabupaten.Para kader posyandu digerakkan untuk mendata, membina dan mendampingi keluarga yang berisiko stunting.
“Namun dengan keputusan naiknya BBM jadi terasa kontradiksi terhadap tujuan pengentasannya,” ujar Farida.
Farida Rachmayanti menyatakan bahwa Fraksi PKS Depok juga menilai bahwa kompensasi bantuan sosial bagi keluarga rentan bukan solusi yang tepat.
Bantuan tersebut tidak akan memperbaiki daya beli rumah tangga yang terus turun karena pendapatannya kecil sementara inflasi terus meroket.
“Memang terasa miris, keluarga yang secara kedudukan punya fungsi strategis tapi tidak didukung dengan kebijakan yg mendukungnya,” paparnya.
Farida menyatakan bahwa menurut BKKBN ada 8 fungsi keluarga yakni fungsi agama, fungsi sosial budaya, fungsi cinta dan kasih sayang, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan serta fungsi lingkungan.
Kenaikan harga BBM bisa membuat keluarga melemah fungsinya. Mengguncang ketahanan keluarga. Dan hal ini berimplikasi memunculkan kerentanan sosial.
Sumber : https://wartakota.tribunnews.com/2022/09/06/politisi-pks-depok-farida-rachmayanti-bilang-harga-bbm-naik-guncang-ketahanan-keluarga.