
RADARDEPOK.COM, DEPOK – Anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi PKS Kota Depok, T. Farida Rachmayanti menerima kunjungan perwakilan komunitas ojek online perempuan di Depok.
Mereka menyampaikan aspirasi berkaitan dengan dampak naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebelas ibu yang mewakili setiap kecamatan ini menyampaikan kegelisahan tentang berkurangnya order dari penumpang.
Diterima di kantor DPC PKS Beji, para ojol perempuan ini menyatakan merasa beban hidup yang semakin berat. Biaya hidup naik dari mulai sementara pendapatan mereka berkurang.
“Kondisinya di antara mereka banyak yang belum mendapat bantuan sosial. Mereka pun pesimis kalau akan mendapatkan BLT (Bantuan Langsung Tunai), sebagai kompensasi dari kenaikan harga BBM,” ungkap Farida kepada Radar Depok.
Satu hal yang sangat memprihatinkan lanjut Farida, tidak sedikit di antara para ojol perempuan yang memiliki status single parent. Terbayang betapa para ibu ini harus banting tulang untuk mencari nafkah bagi anak-anaknya.
Dalam pertemuan tersebut Farida menegaskan bahwa sikap PKS jelas dan terang, PKS menolak kenaikan harga BBM.
“PKS akan terus menyuarakan dan membela masyarakat agar situasi dan kondisi kembali seperti semula. BBM murah itu hak masyarakat,” tegas Farida Rachmayanti.
Menurut Farida yang juga Anggota Legislatif (Aleg) Dapil Beji Cinere Limo, beberapa kebijakan yang diambil setelah naiknya harga BBM tidak solutif.
Misalnya BLT, selain tidak tepat sasaran dan merata jumlahnya juga tidak mengimbangi naiknya harga-harga.
Demikian juga dinaikkannya tarif ojol, ternyata malah mulai terasa mengurangi order. Karena warga mencari alternatif yang lebih murah.
Farida Rachmayanti yang juga anggota Komisi A DPRD Depok akan mengupayakan beberapa hal untuk meringankan beban mereka, di antaranya mengupayakan para ojol baik laki-laki maupun perempuan untuk menjadi penerima bantuan sosial.
“Mereka berhak memperoleh program KDS, karena terkategori keluarga tidak mampu,” terang Farida Rachmayanti.
Kemudian, beberapa ojol perempuan yang single parent akan diusulkan untuk masuk dalam program Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA). Sehingga dapat terhubung dengan berbagai program program pemberdayaan.
Untuk ketahanan ekonomi jangka panjang keluarga mereka para ojol perempuan Kota Depok harus diasah kemampuan wirausahanya melalui program 1000 perempuan pengusaha.
“Terakhir, bantuan lainnya berkaitan dengan keberlangsungaan pendidikan anggota keluarga ojol. Putra putri yang putus sekolah bisa dibantu melalui program pendidikan kesetaraan,” pungkas Farida Rachmayanti. (gun/**)
Sumber : https://www.radardepok.com/2022/09/ojol-perempuan-depok-curhat-dampak-bbm-ke-aleg-pks/