
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK – Kedekatan Ketua Fraksi PKS Kota Depok Hafid Nasir dengan Anies Baswedan ternyata sudah terjadi sejak lama.
Kala itu, Hafid masih duduk sebagai Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Depok periode 2014-2017 dan Ketua Dewan Pendidikan Kota Depok periode 2014-2019.
Sedangkan Anies Baswedan masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayan Republik Indonesia dalam kabinet kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Kepada TribunnewsDepok.com, Hafid menceritakan bagaimana kedekatan dirinya dengan Gubernur DKI Jakarta yang satu ini.
“Ketika itu (Anies Baswedan) banyak berinteraksi dengan Dinas Pendidikan Kota Depok terutama persiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK),” tutur Hafid kepada TribunnewsDepok.com, Rabu (12/10/2022).
Momen tersebut merupakan kali pertama dilaksanakannya UNBK pada tahun 2014 secara online dan terbatas di beberapa sekolah saja yang sudah dianggap mampu melaksanakan.
Termasuk diantaranya, lanjut Hafid, komunikasi yang terjalin dengan Anies Baswedan terkait dorongan kepada Pemerintah Kota Depok untuk terus menggulirkan program pendidikan.
“Yakni mengenai penuntasan warga yang belum memiliki ijazah setara SD, SMP, dan SMA melalui program kejar paket A, B, dan C,” ujarnya.
“Alhamdulilah angka statistic rata-rata lama sekolah (RLS) di Kota Depok dari tahun ke tahun terus meningkat,” pungkas Hafid.
Seiring dengan amanahnya di bidang pendidikan, Hafid Nasir mengatakan dirinya sangat mengenal sosok Anies Baswedan.
Pasalnya, saat menjabat Mendikbud, Anies sering melakukan kunjungan dan sidak ke beberapa sekolah di Kota Depok.
“Termasuk memantau persiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer di SMA Negeri 1 pada tahun 2015,” tuturnya.
“Dan pelaksanaan Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan Paket B dan Paket C di Al Muhajirin tahun 2016,” katanya.
Lahir dari keluarga yang peduli dengan pendidikan, Hafid Nasir kala itu memberikan apresiasinya kepada Anies Baswedan sebagai Mendikbud RI ke-27 sebagai salah satu inisiator berdirinya Gerakan Indonesia Mengajar.
Gerakan tersebut dikatakan Hafid terbukti memutus mata rantai ketimpangan dunia pendidikan di Indonesia, yang mana memang belum merata.
“Namun, berkat Indonesia Mengajar perlahan akses pendidikan mulai lancar di daerah-daerah pedalaman,” akunya.
Hafid juga mengisahkan bahwa keponakannya menjadi salah seorang dari sekian banyak siswa yang mmengikuti program Gerakan Indonesia Mengajar.
“Program tersebut membuat mereka dewasa dan memiliki semangat kebangsaan,” tandasnya.
“Saya melihat Anies Baswedan adalah sosok calon pemimpin bangsa,” tutupnya.