TRIBUNNEWSDEPOK, DEPOK – Upaya Pemerintah Kota dalam menggenjot pendapatan daerah melalui program Go2T atau 2 triliun diapresiasi Anggota DPRD Kota Depok Fraksi PKS Sri Utami.
Dewan dengan daerah pemilihan (Dapil) Cimanggis ini mengatakan Pemkot Depok harus meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dengan memanfaatkan potensi yang ada.
Sejauh ini, wanita yang akrab disapa Uut itu menilai hal tersebut harus ditingkatkan lebih tinggi dan optimistik lagi dalam mencapainya.
Sebelumnya, lanjut Uut, Pemkot Depok telah membuat beragam program diantaranya Gerakan Mengejar Piutang (Gempita) PBB.
Simak video berikut ini:https://www.facebook.com/plugins/video.php?height=314&href=https%20persen3A//web.facebook.com/TribunNewsDepok/videos/539933011381128/&show_text=false&width=560&t=0
Juga sistem aplikasi piutang, serta optimalisasi pendapatan dari aset yang dimiliki pemerintah daerah. Ditambah lagi sistem integrasi penerimaan daerah.
“Ini pastinya terobosan-terobosan yang sangat baik dan harus diapresiasi karena Pemda dalam hal ini BKD sudah memahami bahwa pemanfaatan sistem teknologi informasi dalam meningkatkan pendapatam daerah adalah sebuah keniscayaan,” jelasnya kepada TribunnewsDepok.com, Selasa (20/12/2022).
Intensifikasi dan ektensifikasi pendapatan dari Sektor Pajak dan Pendapatan lain-lain yang sah, dikatakan Uut harus dimaksimalkan.
Serta tidak boleh ada kebocoran yang dinilainya dimungkinan dengan menggunakan teknologi informasi.
Sementara itu terkait retsibusi, dikatakan Uut kembalinya kepada pelayanan masyarakat.
Di mana arahan dari pemerintah pusat bahwa retribusi tidak menjadi target pendapatan dari daerah.
“Karena spiritnya adalah bagaimana bisa meringankan retribusi-retribusi ini, bahkan di Nol kan” ujarnya.
Salah satu yang terpenting, tambah Sri Utami adalah bagaimana menggerakkan dunia usaha. Sebab, hal itu bisa menjadi sumber peningkatan PAD.
“Pengusaha harus difasilitasi agar bisa berusaha di Kota Depok dengan nyaman, ada kepastian hukum dan tentunya menguntungkan,” bebernya.
Oleh karenanya, Uut menilai Pemkot Depok harus memfasilitasi kajian potensi usaha di wilayah berbasiskan kecamatan yang dikatakan Uut hal tersebut sudah dilakukan sejumlah daerah.
“Nah, Kota Depok perlu melakukan ini, sehingga para investor terbantu dengan hasil kajian yang menyajikan data-data potensi usaha di wilayah, Kecamatan khususnya,” tutur Sri Utami.
Sejumlah daerah yang menerapkan hal itu dipaparkan Sri Utami dilakukan dengan menggandeng universitas terdekat.
Untuk di Depok sendiri, Uut menilai Pemkot Depok bisa melakukannya dengan Universitas Indonesia ataupun Gunadarma dalam membuat peluang usaha yang bisa dikembangkan di setiap kecamatan.
Kajian tersebut nantinya melihat data penghasilan, pengeluaran, demografi dari masyarakat sekitar sehingga bisa dilihat potensi usaha apa yang bisa dihitung break event poin (BEP).
“Nah ini nanti bisa dimasukan ke website pemda, sehingga masyarakat luas bisa melihat dan membaca serta menganalisa. Sebagai pertimbangan dalam membuka usaha” ujar Sri Utami.
Bagian yang tak kalah penting yakni menyambungkan link tersebut ke potensi pendapatan daerah menggunakan sistem penerimaan.
“Jangan sampai ada usaha berjalan tetapi kita hanya menjadi penonton tanpa bisa memanfaatkannya untuk menarik pendapatan pajak dari usaha yang ada,” tandas Uut.
Membuat alur sistem pembangkitan usaha dan penerimaan pajak ini ditegaskan Uut menjadi bagian yang penting.
Dari mulai kajian potensi usaha sampai menjadi pendapatan daerah yang riil atau nyata.
Pastinya nanti akan berkorelasi dengan OPD-OPD yang bisa dikerahkan untuk menyumbang PAD” tuturnya.
Sumber : https://depok.tribunnews.com/2022/12/20/anggota-fraksi-pks-depok-menilai-pentingnya-kajian-potensi-usaha-per-kecamatan-guna-meningkatkan-pad?page=2.