Depok | detikNews – H.Imam Musanto.S.Pd.MM (Bang Imun) anggota DPRD Kota Depok Komisi D F-PKS menghaturkan permohonan maaf atas ketidakhadirannya selaku Dosen, pada acara Halal Bihalal Idul Fitri 1444 H di Saung Lentera Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok, Sabtu,13 Mei 2023 yang digelar jajaran Civitas Akademi STIE Dharma Bumiputera Depok yang terletak di Kampus Izzata, Jembatan Serong, Pancoran Mas, Kota Depok.
H.Imam Musanto mengatakan, bahwa ketidakhadirannya dalam acara Halal Bihalal tersebut, dikarenakan adanya kunjungan kerja ke luar Kota terkait tugasnya sebagai wakil rakyat.
“Saya Imam Musanto yang merupakan Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Dharma Bumiputera Depok, dimana pada hari Sabtu kemarin tanggal 13/5/2023 telah mengadakan Halal Bihalal. Saya atas nama pribadi mengucapkan Taqqoballallahu Minna Waminkum Siyamana Wasiyamakum, Minal Aidin Wal Faidzin Kullu Ana Wa Antum Bil Khoir. Mungkin selama saya mengajar di STIE Dharma Bumiputera Depok, banyak kekhilafan dan kesalahan yang saya lakukan”, ucapnya, Senin 15/4/2023.
“Oleh karenanya sebagai manusia biasa saya mengucapkan mohon maaf yang sebesar – besarnya di hari yang Fitri ini dan di hari yang penuh berkah ini. Semoga amal ibadah kita diterima oleh Alloh SWT dan Alloh memberikan kesempatan kepada kita untuk dapat berjumpa lagi dengan Ramadhan di tahun yang akan datang”, imbuhnya.
Ketua Perbakin Kota Depok ini berharap, dengan hadirnya lembaga pendidikan STIE Dharma Bumiputera Depok dapat terus meningkatkan Index Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Depok sesuai target yang dicanangkan Pemerintah Kota (Pemkot) menjadi standar minimal pendidikan setara Diploma 3 (D3).
“Dengan hadirnya STIE Dharma Bumiputera Depok diharapkan Index Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Depok terus meningkat, dimana hampir rata – Tara dalam IPM ini pendidikan masyarakat Kota Depok minimal adalah D3, Oleh karenanya STIE Dharma Bumiputera dengan jargonnya, dengan visi misinya kedepan diharapkan bisa meningkatkan lagi IPM di Kota Depok, dengan harapan bahwa masyarakat Kota Depok bertambah cerdas meningkat dari segi keilmuan, kualitas masyarakat itu sendiri”, terang Bang Imun.
“Pendidikan adalah proses sepanjang masa. Proses itu bermakna dinamis, yaitu berjalan baik secara linier atau eksponensial. Sifat dinamis untuk pendidikan juga bermakna bahwa akselesari kehidupan harus direspon cepat dengan pelayanan pendidikan yang responsip”, sambungnya.
H.Imam Musanto menilai, bahwa jika pendidikan memiliki basis aktivitas yang hanya sekedar mengulang masa lalu tanpa mendekatkan diri pada aspek kontekstual kekinian, maka pendidikan akan menjadi statis dan hanya akan menjadi kegiatan tidak memberikan implikasi pada tataran solusi kehidupan masa kini, dan menurutnya, dilihat dari sini, pendidikan harus bersifat progresif dan mencerahkan.
“Transformasi dapat dipahami sebagai penciptaan kembali aspek-aspek kognitif, apektif, dan psikomotor yang diselaraskan dengan perkembangan era kekinian, dan aspek nilai kehidupan yang menjadi landasan ketiga domain itu (kognitif, apektif dan psikomotor) harus menjadi hidup dalam tataran praktik kehidupan peserta didik. Jadi, sebagai pelaku dalam dunia pendidikan kita harus benar – benar serius berkonsentrasi dengan selalu berinovasi dalam upaya mewujudkan masyarakat Depok yang semakin cerdas”, ungkapnya.
“Generasi kedepan setidaknya wajib memiliki beberapa karakteristik guna menghadapi era serba fluktuatif. Diantara karakteristik itu adalah : memahami potensi diri, menempatkan potensi diri ditempat yang tepat, serta mampu menjadikan dirinya sebagai individu penggerak perubahan masyarakat kea rah yang lebih baik”, tandasnya.
“Semoga STIE Dharma Bumiputera Depok bisa terus berkontribusi aktif dalam dunia pendidikan di Kota Depok, hingga pada akhirnya selalu menciptakan generasi – generasi masa depan Kota Depok yang tangguh, cerdas, dan handal dalam menyambut era globalisasi di masa depan”, pungkas Bang Imun.
Untuk diketahui, berdasarkan data yang dirilis Worldtop20.org peringkat pendidikan Indonesia pada 2023 berada diurutan ke 67 dari 209 negara di dunia. Urutan Indonesia berdampingan dengan Albania di posisi ke-66 dan Serbia di peringkat ke-68.
Worldtop20.org mengumpulkan data statistik yang dikumpulkan berasal dari 6 organisasi internasional. Organisasi itu adalah OECD, PISA, UNESOC, EIU, TIMSS, PIRLS. Polling ini diadakan oleh organisasi nirlaba di bidang pendidikan, yakni New Jersey Minority Educational Development (NJ MED).
Peringkat tersebut berdasarkan lima tingkat pendidikan, yakni Tingkat pendaftaran sekolah anak usia dini 68 persen, Tingkat penyelesaian Sekolah Dasar 100 persen, Tingkat penyelesaian Sekolah Menengah 91.19 persen, Tingkat kelulusan SMA 78 persen, dan Tingkat kelulusan Perguruan Tinggi 19 persen.(Arifin)