Logo Fraksi PKS DPRD Depok

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

DPRD Kota Depok

Pelajar Hina Palestina, Dewan PKS Depok Minta Disdik Jadikan Kasus Tersebut Sebagai Pembelajaran

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Fraksi PKS Depok, Pelajar Hina Palestina, Dewan PKS Depok Minta Disdik Jadikan Kasus Tersebut Sebagai Pembelajaran

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK – Viral sebuah video yang menampilkan sekelompok remaja putri menghina warga Palestina.

Dalam video tersebut, para remaja putri yang masih berstatus pelajar itu memakan di restoran siap saji yang masuk dalam daftar restoran yang ramai-ramai diboikot lantaran dinilai turut mendukung Israel.

Sembari makan, mereka menyebut bahwa daging yang mereka makan adalah daging anak palestina, dengan saus yang disebut sebagai darahnya anak Palestina.

Sontak video itu viral dan menjadi hujatan para netizen hingga akhirnya remaja yang masih terdaftar sebagai siswa sebuah sekolah negeri di DKI Jakarta, di panggil oleh pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Menanggapi hal ini, anggota DPRD Kota Depok Sri Utami buka suara. Politisi PKS Kota Depok ini mengungkapkan keprihatinannya terhadap aksi para siswi tersebut.

“Ini musibah dunia pendidikan kita karena apa yang mereka lakukan menjadi bukti rendahnya literasi anak-anak kita,” papar Sri Utami kepada TribunnewsDepok.com, Jumat (14/6/2024).

Dewan yang akrab disapa Bu Uut ini mengatakan, bahwa siswi-siswi tersebut rata-rata sudah memiliki gadget atau gawai yang pastinya terhubung dengan berbagai sumber berita.

Sehingga tentunya para remaja putri itupun sudah mengetahui adanya konflik yang dialami warga Palestina, terlebih serangan Israel ke Gaza sudah menjadi isu dunia.

Di mana para mahasiswa dan masyarakat umum, lanjut Uut, seperti di Amerika, Eropa dan berbagai belahan dunia sudah bergerak dan menyuarakan pembelaan terhada rakyat Palestina.

“Jika anak-anak ini literated (terpelajar) seharusnya mereka mengikuti perkembangan dunia. Dipertanyakan apa guna gadget di tangan jika tidak membuat lebih cerdas?” tegasnya.

“Mereka tidak update situasi dunia malah mengolok-olok musibah besar kemanusiaan ini yang terjadi di Palestina,” lanjutnya.

Selain itu, Uut juga menyoroti produk pendidikan yang sudah seharusnya menghasilkan manusia-manusia berakhlak, memiliki empati, serta paham menempatkan diri. 

“Anak-anak ini tidak memiliki kriteria tersebut. Melihat manusia lain dibantai bukannya ikut prihatin, atau minimal berempati, ini malah menjadikannya candaan,” tandasnya.

“Benar-benar tidak berakhlaq dan nir empati” pungkasnya.

Sri Utami pun mengajak rekan-rekannya anggota Fraksi PKS yang duduk di Komisi D yang membidangi pendidikan, untuk bisa mencermati kasus ini agar tidak terulang atau terjadi pada siswa maupun siswi di Kota Depok.

Dia juga meminta Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Depok serta jajaran sekolah serta guru agar melakukan pembinaan kepada siswa siswi untuk mengarahkan sesuai kaedah dan nilai-nilai pendidikan.

“Anak-anak kita perlu memahami sejarah penjajahan Palestina, perlu memahami konstitusi kita yang mengamanahkan kepada bangsa Indonesia agar turut berjuang menghapus penjajahan dari muka bumi termasuk Palestina,” tuturnya.

Sri Utami berharap agar anak-anak harus diberikan arahan bahwa dalam menggunakan media sosial, ada etikanya.

“Medsos bukan tempat mengumbar konten sesuka yang kita mau. Tetapi harus menimbang kepatutan, kepantasan dan hal-hal yang positif,” jelasnya.

Sumber : https://depok.tribunnews.com/2024/06/14/pelajar-hina-palestina-dewan-pks-depok-minta-disdik-jadikan-kasus-tersebut-sebagai-pembelajaran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *