BALAIKOTA,depokupdate.id – Alun-alun di wilayah adalah sebuah fasilitas publik yang memiliki beragam fungsi dan makna dalam kehidupan masyarakat setempat dan merupakan tempat berbagai aktivitas sosial, budaya dan rekreasi.
Alun-alun di kebanyakan kota dan kabupaten, keberadaannya punya nilai sejarah baik pada masa penjajahan maupun setelah kemerdekaan ketika terjadi pemekaran tingkat propinsi, kota dan kabupaten, sehingga di wilayah tersebut sudah memiliki kawasan lahan terbuka yang luas. Keberadaan Alun-alun pada umumnya berada di pusat kota, sehingga mudah di akses oleh masyarakat setempat.
Berbeda dengan Kota dan Kabupaten lainnya, Depok yang ditetapkan menjadi Kotamadya pada tanggal 27 April 1999, sejarahnya tidak memiliki lahan fasilitas umum milik pemerintah kota yang luas di pusat kota atau jalan raya margonda, untuk kemudian bisa di jadikan Alun-alun Kota.
Ini kata H. Mohammad Hafid Nasir, Dipl. Ing., Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Depok,
“Saya teringat setelah setahun menjabat sebagai wakil rakyat (tahun 2015), kami meminta kepada pemerintah Kota Depok untuk mewujudkan keberadaan Alun-Alun Kota Depok. Awalnya lahan seluas 1 hektar di halaman Balaikota Depok jalan Margonda mau dibangun Alun-alun atau Taman Balai Kota, sehingga Gedung Satpol PP Depok dibongkar dan dipindahkan ke samping Gedung Perpustakaan,”
“Karena keberadaan lahan yang tidak terlalu luas, maka kebijakannya menjadi Taman Balaikota dengan konsep Alun-alun, yang kemudian kita kenal dengan Depok Open Space (DOS) tahap ke-1 yaitu ruang terbuka yang terletak di halaman Balai Kota Depok diresmikan pada tanggal 23 Desember 2023, dilengkapi dengan sejumlah fasilitas, seperti taman air mancur, taman bermain anak, dua tribun, panggung dan perpustakaan mini,” tutur Hafid.
Insyaa Allah tahun 2024 ini, akan selesai pembangunan DOS tahap ke-2 yang keberadaan lahannya lebih luas dan dilengkapi dengan fasilitas seperti jogging track atau lintasan lari, lapangan rumput dan tribun, Kafetaria, Area Playground, Parkir Motor dan lainnya.
“Artinya setelah pembangunan DOS tahap ke 1 dan ke 2 selesai, keberadaan Balaikota Depok tidak hanya Gedung Pelayanan Publik saja, tapi keberadaan Taman Balaikota bisa dijadikan sebagai sarana rekreasi keluarga, olahraga dan ruang berekspresi bagi masyarakat,”
“Kami pun pada akhirnya berterima kasih kepada pemerintah Kota Depok, bekeja sama dengan DPRD dan semua pihak, Kota Depok akhirnya memiliki Alun-alun Kota yang keberadaannya ada di wilayah Timur, tepatnya di Grand Depok City (GDC) Jatimulya Kecamatan Cilodong Kota Depok, diresmikan oleh Walikota Depok, Bapak KH. Dr. Mohamad Idris, Lc, MA pada tanggal 12 Januari 2020,” jelas Hafid.
Supaya pembangunan Kota Depok tidak terpusat di Jalan Margonda saja, maka ketika KH. DR. Mohamad Idris Lc. MA. dan H. Ir. Imam Budi Hartono, M.Si terpilih menjadi Walikota dan Wakil Walikota Depok untuk periode 2021 – 2026, mereka menjanjikan selain yang sudah terrealisasi di wilayah barat yaitu pembangunan infrastruktur (drainase, betonisasi dan hotmix jalan), pembangunan gedung pemerintah (Kantor Kelurahan/Kecamatan), Penambahan Ruang Kelas Baru/Pembangunan Gedung Sekolah pada SD dan SMP Negeri, Pembangunan RSUD, Puskesmas, Posyandu, Lapangan Olah Raga dan fasilitas publik lainnya, pemerintah kota Depok menjanjikan akan membangun Alun-Alun dan Hutan Kota di wilayah Barat sebelum berakhir masa khidmatnya di tahun 2024. (karena ada pemilu serentak, masa khimad menjadi 3 tahun).
Dengan ketersediaan anggaran yang ada, tentunya dibutuhkan pembangunan secara bertahap, selain sudah terbangun jembatan gantung, jogging track, area bermain anak, lapangan futsal, lapak untuk para pelaku UMKM, Gedung Serba Guna, juga akses jalan yang nyaman ke Alun-alun dan ketersediaan transportasi publik, dan fasilitas umum lainnya, semoga segera terwujud, untuk menambah kenyamanan keberadaan Alun-Alun wilayah barat dinikmati oleh masyarakat.
Hafid berharap dengan terbangunnya Alun-Alun dan Hutan Kota wilayah Barat dapat meningkatkan perekonomian masyarakat melalui keberadaan UMKM.
“Dan kita tahu di Sawangan dan Bojongsari banyak pembudidayaan ikan hias yang dilakukan oleh para kelompok tani, bahkan berbagai jenis ikan hias itu diekspor ke beberapa negara Asean dan negara lain, sehingga keberadaan Alun-alun dan Hutan Kota bisa dijadikan sebagai Sentra UMKM ikan hias yang bisa meningkatkan kesejahteraan mereka,” tutup Hafid.
Sumber : http://depokupdate.id/pembangunan-alun-alun-di-kota-depok-begini-harapan-hafid-nasir/4/