Logo Fraksi PKS DPRD Depok

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

DPRD Kota Depok

Alun-Alun Kota Depok Bagian Barat Dibangun, Hafid: Simbol Pemerataan Pembangunan

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Fraksi PKS Depok, Alun-alun Kota Depok Bagian Barat Dibangun, Hafid: Simbol Pemerataan Pembangunan

beritautama.co.id – Alun-alun di wilayah Kecamatan Sawangan dan Bojongsari atau disebut Albar. 

Albar Depok ini baru diresmikan oleh Wali Kota Depok Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono beberapa waktu lalu. 

Nah lalu apa tanggapan Hafid Nasir Anggota DPRD Kota Depok? . 

Menurut Hafid Nasir, alun-alun di sebuah wilayah adalah sebuah fasilitas publik yang memiliki beragam fungsi dan makna dalam kehidupan masyarakat setempat dan merupakan tempat berbagai aktivitas sosial, budaya dan rekreasi. 

Alun-alun di kebanyakan kota dan kabupaten, keberadaannya punya nilai sejarah. 

Baik pada masa penjajahan maupun setelah kemerdekaan ketika terjadi pemekaran tingkat propinsi, kota dan kabupaten, sehingga di wilayah tersebut sudah memiliki kawasan lahan terbuka yang luas. 

“Keberadaan Alun-alun pada umumnya berada di pusat kota, sehingga mudah di akses oleh masyarakat setempat,” kata Hafid Rabu (26/9).

Namun di Kota Depok kata Hafid, berbeda dengan Kota dan Kabupaten lainnya. 

Hafid menjelaskan, Kota Depok yang ditetapkan menjadi Kotamadya pada tanggal 27 April 1999. 

Sejarahnya tidak memiliki lahan fasilitas umum milik pemerintah kota yang luas di pusat kota atau Jalan Raya Margonda, untuk kemudian bisa di jadikan Alun-Alun Kota. 

“Saya teringat setelah setahun menjabat sebagai wakil rakyat (tahun 2015, red), kami meminta kepada pemerintah Kota Depok untuk mewujudkan keberadaan Alun-Alun Kota Depok,” 

“Awalnya lahan seluas 1 hektar di halaman Balaikota Depok jalan Margonda mau dibangun Alun-alun atau Taman Balai Kota, sehingga Gedung SatpolPP Depok dibongkar dan dipindahkan ke samping Gedung Perpustakaan,” tuturnya. 

Lebih lanjut kata Hafid, karena keberadaan lahan yang tidak terlalu luas.

Maka kebijakannya menjadi Taman Balaikota dengan konsep Alun-alun, yang kemudian kita kenal dengan Depok Open Space (DOS) tahap ke-1 yaitu ruang terbuka yang terletak di halaman Balai Kota Depok diresmikan pada tanggal 23 Desember 2023. 

DOS ini dilengkapi dengan sejumlah fasilitas, seperti taman air mancur, taman bermain anak, dua tribun, panggung dan perpustakaan mini.

“Insya Allah tahun 2024 ini, akan selesai pembangunan DOS tahap ke-2 yang keberadaan lahannya lebih luas dan dilengkapi dengan fasilitas seperti jogging track atau lintasan lari, lapangan rumput dan tribun, Kafetaria, Area Playground, Parkir Motor dan lainnya,” ungkap Hafid.

Artinya setelah pembangunan DOS tahap ke 1 dan ke 2 selesai, keberadaan Balaikota Depok tidak hanya Gedung Pelayanan Publik saja, tapi keberadaan Taman Balaikota bisa dijadikan sebagai sarana rekreasi keluarga, olah raga dan ruang berekspresi bagi masyarakat.

“Kami pun pada akhirnya berterima kasih kepada pemerintah Kota Depok, bekeja sama dengan DPRD dan semua pihak, Kota Depok akhirnya memiliki Alun-Alun Kota yang keberadaannya ada di wilayah Timur, tepatnya di Grand Depok City (GDC) Jatimulya Kecamatan Cilodong Kota Depok, diresmikan oleh Walikota Depok, Bapak KH. DR. Mohamad Idris, pada tanggal 12 Januari 2020,” 

Supaya pembangunan Kota Depok tidak terpusat di Jalan Margonda saja, maka ketika Mohamad Idris dan Imam Budi Hartono, terpilih menjadi Walikota dan Wakil Walikota Depok untuk periode 2021 – 2026. 

Mereka kata Hafid, menjanjikan selain yang sudah terealisasi di wilayah barat yaitu pembangunan infrastruktur (drainase, betonisasi dan hotmix jalan), pembangunan gedung pemerintah (Kantor Kelurahan/Kecamatan). 

Lalu Penambahan Ruang Kelas Baru/Pembangunan Gedung Sekolah pada SD dan SMP Negeri, Pembangunan RSUD, Puskesmas, Posyandu, Lapangan Olah Raga dan fasilitas publik lainnya, pemerintah kota Depok menjanjikan akan membangun Alun-Alun dan Hutan Kota di wilayah Barat sebelum berakhir masa khidmatnya di tahun 2024. 

“Alhamdulillah pada hari Kamis, 19 September 2024, Walikota Depok Bapak Mohamad Idris meresmikan Alun-Alun dan Hutan Kota Wilayah Barat, terletak di kawasan Situ Tujuh Muara,” 

Ia mengatakan keberadaan Alun-alun wilayah barat dan Hutan Kotanya menjadi simbol pemerataan pembangunan tidak hanya di wilayah timur dan margonda saja tapi juga di wilayah Sawangan dan Bojongsari.

Dengan ketersediaan anggaran yang ada, tentunya dibutuhkan pembangunan secara bertahap. 

Selain sudah terbangun jembatan gantung, jogging track, area bermain anak, lapangan futsal, lapak untuk para pelaku UMKM, Gedung Serba Guna, juga akses jalan yang nyaman ke Alun-alun dan ketersediaan transportasi publik, dan fasilitas umum lainnya, semoga segera terwujud, untuk menambah kenyamanan keberadaan Alun-Alun wilayah barat dinikmati oleh masyarakat luas.

Hafid berharap dengan terbangunnya Alun-Alun dan Hutan Kota wilayah Barat dapat meningkatkan perekonomian masyarakat melalui keberadaan UMKM. 

“Dan kita tahu di Sawangan dan Bojongsari banyak pembudidayaan ikan hias yang dilakukan oleh para kelompok tani, bahkan berbagai jenis ikan hias itu diekspor ke beberapa negara Asean dan negara lain,” 

“Sehingga keberadaan Alun-alun dan Hutan Kota bisa dijadikan sebagai Sentra UMKM ikan hias yang bisa meningkatkan kesejahteraan mereka,” pungkasnya. ***

Sumber : https://www.beritautama.co.id/jabodetabek/51213608102/alun-alun-kota-depok-bagian-barat-dibangun-hafid-simbol-pemerataan-pembangunan?page=3

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *