RADARDEPOK.COM – Anggota DPRD Kota Depok, Nuryuliani mengaku prihatin atas intimidasi terhadap emak-emak yang sedang melaksanakan kampanye Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Depok Nomor Urut 1, Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq, di Pilkada 2024 secara door to door beberapa waktu lal. Terlebih berada di dapilnya saat ini.
Bahkan, intimidasi kampanye ini hingga menjadi bahan debat kedua, Kamis (14/11) malam.
Nuryuliani menjelaskan, perlakukan intimidasi jelas tidak dibenarkan dalam segala hal. Terlebih, pada saat kegiatan masa kampanye untuk sosialiasi kepada masyarakat agar mempunyai pilihan di Pilkada 2024.
“Beda pendapat itu adalah hal yang wajar, jika sampai terjadi intimidasi seperti itu pastinya sangat disayangkan sekali,” ujar Nuryuliani kepada Radar Depok, Jumat (15/11).
Terlebih, kata Nuryuliani, sang korban merupakan seorang perempuan yang sudah terhitung lanjut usia.
“Saya si berharap, kejadian ini tidak terulang kembali, masing-masing pihak apapun pilihanya harus menjaga etikanya,” kata Nuryuliani.
Nuryuliani mengakui, memang pada wilayah tersebut belum adanya pokok pikiran (Pokir) yang diberikan oleh PKS. Dikarenakan, tidak ada yang mengajukan kepada partai tersebut saat itu.
“Sehingga, ketika tidak ada realiasi, karena tidak ada permintaan,” ujar Nuryuliani.
Nuryuliani telah berkomitmen untuk memberikan pokirnya secara merata di dapilnya saat ini. Yakni, Cilodong dan Tapos agar tidak ada kesenjangan.
“Selama anggaranya cukup, pasti kami akan mengusahakan perataan Pokir di Tapos Cilodong,” tutur Nuryuliani. ***