RADARDEPOK.COM – Komisi A DPRD Kota Depok sebelumnya telah melakukan inspeksi mendadak (Sidak), terhadap proyek pembangunan Sambal Bakar Indonesia yang terletak di Grand Depok City (GDC) pada Kamis (6/2).
Namun sayangnya, pada saat itu tidak ada satupun pihak Sambal Bakar yang bersedia untuk memberikan keterangan, atas dugaan pembangunan yang melanggar Garis Sempadan Sungai (GSS) Ciliwung serta legalitas perizinan yang masih dipertanyakan.
Alhasil proyek pembangunan itu disetop untuk sementara waktu oleh Satpol PP Kota Depok pada saat itu, dengan membentangkan Garis Pol PP warna kuning sebagai tanda peringatan kepada pihak yang bersangkutan.
Namun pihak Sambal Bakar sepertinya tidak peduli dengan peringatan keras yang telah dilayangkan. Pasalnya, selang beberapa hari setelah penyetopan itu dilakukan, pihak yang bersangkutan mencopot garis peringatan itu sepihak alias tanpa adanya koordinasi dengan dinas terkait.
Atas tindakan yang telah dilakukan, tempat makan itu terancam disegel pada pekan ini. Diharapkan, pihak yang bersangkutan untuk segera menuntaskan permasalahan yang ada pada proyek pembangunan tersebut.
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi A DPRD Kota Depok, Khairullah Akhyari mengatakan, setelah mendengar kabar tersebut, pihaknya dalam hal ini menyerahkan seutuhnya kepada Satpol PP Kota Depok.
“Tugas DPRD itu kan pengawasan ya. Dan setelah kami melakukan pengawasan, kami akan menyerahkannya kepada Satpol PP untuk lebih tegas bagaimana tindakan ke depannya,” jelas Khairullah Akhyari saat dikonfirmasi Radar Depok, Senin (10/2).
Penyetopan pembangunan setelah sidak itu, sambungnya, bukan upaya Komisi A untuk menghalang-halangi orang berinvestasi di Kota Depok. Tetapi hal yang dilakukan itu merupakan bentuk tindak tegas, agar investor mau mengikuti aturan yang berlaku.
“Investor di Kota Depok itu harus mengikuti aturan yang ada, sesuai dengan prosedur, jangan seenaknya saja. Izin dan lain-lainnya itu harus dipenuhi. Dinas terkait juga harus tegas, penutupan dan pembukaan garis itu ada aturannya. Nanti akan saya tanyakan soal perizinannya ke Satpol PP dan dinas terkait, kalau memungkinkan akan kami panggil,” kata Khairullah Akhyari.
Sebelumnya, pantauan Radar Depok pada Minggu (9/2) Garis Pol PP itu sudah tidak ada. Bahkan proyek pembangunan tersebut terus berjalan, hingga tempat makan itu akan beroperasi dalam waktu dekat.
Parahnya lagi pencopotan garis itu dilakukan pihak sambal bakar tanpa adanya koordinasi dengan pihak terkait. Hal ini pun dikecam Satpol PP Kota Depok. Rencananya, tempat makan itu akan disegel pada pekan ini.
“Pokoknya akan kami tutup lagi. Mereka sudah kami panggil juga tidak datang. Mereka sudah kami kasih peringatan tapi enggak digubris juga. Yasudah, disegel saja lah sekalian,” tegas Kepala Satpol PP Kota Depok, Dede Hidayat kepada Radar Depok, Minggu (9/2).
Berkaitan dengan waktu penyegelan tempat makan tersebut, Dede Hidayat mengatakan, penyegelan terhadap Sambal Bakar itu dipastikan pada pekan ini.
“Pokoknya minggu-minggu ini saya segel. Tidak ada urusan mau Sambal Bakar itu mau launching atau bagaimana. Mereka sudah tidak menghargai kami. Intinya kami akan segel dulu,” tegas Dede Hidayat.
Atas pencopotan garis tersebut, Dede Hidayat berujar, seharusnya pihak Sambal Bakar pada saat itu menghargai apa yang telah dilakukan pihaknya. Paling tidak, pihak yang bersangkutan datang ke kantor Satpol PP Kota Depok.
“Minimal mereka itu menghargai apa yang kami lakukan. Datang ke kantor kalau memang dia ada upaya untuk mengurus perizinan dan segalanya. Tetapi kan ini mereka tidak ada sama sekali, tidak datang. Sedangkan mereka nyopot garis sendiri, tidak ada koordinasi dengan kami sama sekali. Berarti kan mereka sudah tidak menghargai Pemkot Depok kalau begitu,” ucap Dede Hidayat memungkasi. ***
Sumber : https://www.radardepok.com/metropolis/94614526360/garis-satpol-pp-dipocot-sambal-bakar-gdc-depok-komisi-a-investor-jangan-seenaknya-saja?page=2