DEPOK | VOA Depok – Anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), H. Ade Firmansyah, SH, menegaskan komitmennya dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat melalui pendekatan jemput bola.
Dalam agenda Reses Masa Sidang III Tahun 2025, Ade Firmansyah turun langsung ke wilayah Tapos dan Cilodong untuk berdialog dan menyerap kebutuhan nyata warga di lapangan.
“Reses bukan sekadar agenda formal, tapi momentum penting untuk memastikan suara masyarakat benar-benar tersampaikan dan ditindaklanjuti,” ujar Ade Firmansyah, Selasa (07/10/2025).
Fokus Aspirasi Warga: Tiga Isu Utama
Dalam serangkaian pertemuan yang dilakukan di berbagai titik, mulai dari lingkungan RT/RW hingga lembaga pendidikan, muncul tiga isu besar yang menjadi sorotan utama yakni, infrastruktur, kesehatan dan pendidikan.
1. Infrastruktur dan Pembangunan Lingkungan
Permasalahan infrastruktur masih menjadi keluhan terbanyak. Warga mendesak perbaikan jalan, saluran air, dan jembatan di sejumlah titik prioritas. Ade Firmansyah menegaskan bahwa sektor ini akan menjadi perhatian utama dalam pembahasan Pokok Pikiran (Pokir) DPRD.
“Kami mencatat desakan terhadap perbaikan infrastruktur sebagai kebutuhan mendesak. Perbaikan jalan, saluran hingga jembatan adalah kunci mobilitas dan keselamatan warga,” tegasnya.
Selain itu, warga juga mengungkap kejelasan terkait pemanfaatan dana Rp300 juta per RW agar realisasinya lebih transparan dan tepat sasaran.
2. Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat
Bidang kesehatan juga menyita perhatian publik. Salah satu warga menimbulkan kesulitan mengakses operasi katarak karena BPJS tidak aktif akibat tunggakan. Menanggapi hal ini, Ade Firmansyah berjanji akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait agar warga memperoleh hak layanan kesehatan.
Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas layanan BPJS serta perlunya sosialisasi ulang soal Universal Health Coverage (UHC) dan penghapusan santunan kematian. “Kesehatan adalah hak dasar warga. Kita tidak boleh abai terhadap persoalan-persoalan yang menghambat akses pelayanan publik,” ujarnya.
3. Lembaga Pendidikan dan Kesejahteraan
Aspirasi di sektor pendidikan menitikberatkan pada butuhan sarana dan prasarana sekolah. Warga Tapos, khususnya dari kalangan tenaga pendidik, berharap dukungan Pokir bisa terfokus pada pengadaan laptop dan printer untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
Selain itu, masyarakat juga meminta penjelasan teknis agar proses pengajuan Pokir bidang pendidikan dapat berjalan lebih efisien dan tepat waktu.
Isu Kepemudaan dan Lingkungan
Reses kali ini juga menampung aspirasi dari kalangan pemuda. Mereka berharap kegiatan kepemudaan mendapat perhatian serius, termasuk peluang pengajuan Pokir untuk kegiatan positif dan pemberdayaan generasi muda.
Sementara itu, permasalahan lingkungan juga menyebutkan, terutama masalah penumpukan sampah di Vila Pertiwi, Kelurahan Sukamaju. Warga mengeluhkan keterlambatan armada transportasi sampah yang menyebabkan menumpuknya TPS berhari-hari.
“Masalah sampah ini harus segera diatasi. Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait agar penanganannya cepat dan tuntas, karena menyangkut kesehatan lingkungan warga,” kata Ade Firmansyah dengan tegas.
Ade juga menampung sarana agar Pemerintah Kota Depok lebih proaktif memanfaatkan potensi Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan di wilayah setempat. Ia menilai perlu dibuat dasar data perusahaan agar pengajuan proposal CSR menjadi lebih efektif dan terarah.
“Seluruh aspirasi sudah kami catat dan petakan. Ini amanah masyarakat yang harus kami perjuangkan dalam pembahasan anggaran maupun fungsi pengawasan DPRD,” tutup Ade Firmansyah.
Hasil penelitian ini selanjutnya akan disampaikan secara resmi dalam rapat bersama Pemerintah Kota Depok, dengan harapan seluruh usulan prioritas warga Tapos dan Cilodong dapat diwujudkan dalam program pembangunan tahun mendatang. ***
Sumber: https://depok.voa.co.id/2025/10/07/ade-firmansyah-jemput-bola-aspirasi-warga-tapos-cilodong-infrastruktur-kesehatan-dan-pendidikan-jadi-prioritas-utama/