Logo Fraksi PKS DPRD Depok

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

DPRD Kota Depok

Kunjungan Fraksi; KOOD dan Rumah Budaya Depok

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Kunjungan Fraksi PKS DPRD Depok ke Markas KOOD di Rumah Budaya Depok

Pada hari Selasa, 23 Agustus 2022 Fraksi PKS DPRD Kota Depok melakukan kunjungan ke Rumah Budaya Depok yang berlokasi di Gang Salam Munah, Kampung Rawa Denok, Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Depok. Bangunan budaya khas (Betawi) Depok tersebut letaknya hanya puluhan meter dari rumah H. Ahmad Dahlan, Ketua Umum KOOD (Kumpulan Orang-Orang Depok) periode 2018 – 2023.
Rombongan Fraksi PKS Depok dipimpin Ketua Fraksi Moh. Hafid Nasir, beberapa anggota Fraksi yaitu Imam Musanto, Farida Rachmayanti, Khairulloh, dan Ade Supriyatna didampingi Tenaga Ahli Fraksi Adriyana Wira Santana serta staf humas Fraksi PKS. Kunjungan Fraksi PKS yang dimulai jam 9 pagi itu disambut hangat oleh Baba H. Dahlan (sapaan akrab H. Ahmad Dahlan) selaku tuan rumah yang didampingi salah seorang Wakil Ketua Umum KOOD, Jamhurobi.

Ketua Fraksi PKS Depok, Moh. Hafid Nasir, menyampaikan ucapan terima kasih kepada tuan rumah dan menganggap sebagai sebuah kehormatan bagi Fraksi PKS telah diterima oleh Ketua Umum KOOD, Baba H. Dahlan. Pak Hafid, sapaan Hafid Nasir, juga merasakan nuansa Betawi Kota Depok di tempat tersebut, misalnya dengan munculnya istilah dan cerita-cerita baru yang memang perlu diketahui sebagai wakil rakyat Kota Depok. “Harapan kami, melalui pertemuan ini ada hal-hal yang bisa kami perjuangkan untuk KOOD Kota Depok. Mudah-mudahan lewat obrolan ini, ada yang bisa kami tindaklanjuti bersama-sama dengan Pemerintah Kota Depok, salah satunya terkait rencana pembangunan Kawasan Budaya Tematik yang akan dibangun di area sekitar sini,” imbuh Pak Hafid.

Pada kesempatan tersebut, Baba H. Dahlan menyambut baik kedatangan Fraksi PKS ke Rumah Budaya Depok. Selain itu, mantan anggota DPRD Kota Depok dua periode itu juga menyampaikan hal-hal yang terkait dengan Kota Depok, seperti bahasa Depok, kuliner, rumah tradisional, kesenian, pertanian, termasuk juga sejarah lahirnya Depok (yang masih menjadi polemik di antara beberapa pihak). “Misalnya bangunan Rumah Panggung ini terdiri dari beberapa bagian, ada yang namanya blandongan, pangkeng, paseba, balaksuji, dan lain-lain.

Sementara rumah khas Depok merupakan campuran unsur Arab, Betawi, dan Eropa. Kalo rumah Betawi tiangnya kecil, sementara rumah Depok tiangnya lebih besar,” imbuhnya. Rumpun budaya Betawi, menurut Baba H. Dahlan, ada beberapa macam, seperti rumpun Bekasi, rumpun Depok, dan rumpun Tangerang. Di sisi lain, budaya Betawi Depok juga mendapat pengaruh dari unsur Jawa, Sunda, dan Cina, misalnya dalam hal bahasa (kata ora, bagen, ilok/an, bae, dan pisan). Begitu pula dengan kesenian Betawi Depok. Unsur Cina terlihat pada seni Tanjidor. Tanjipeng (Tanji dan Topeng), dan Tanjinong (Tanji dan Lenong) dan alat musilk gambang kromong, seperti tehyan, kongahyan, dan sukong Ada juga wayang kulit khas Betawi. Ada beberapa seniman terkenal Betawi yang berasal dari Depok, seperti Bokir, Malih,
dan Ucup Nirin.
Baba H. Dahlan juga bercerita tentang KOOD. Kumpulan Orang Orang Depok disingkat KOOD adalah organisasi/perkumpulan yang berdiri sejak tahun 2001 silam. Organisasi lokal Depok ini mengalami kevakuman cukup lama. Akibatnya roda organisasi KOOD tidak berjalan efektif alias mati suri. Didasarkan hal tersebut, sejumlah tokoh asli Depok berinisiatif untuk menghidupkan kembali KOOD dari tidur panjangnya. Diawali dengan menggelar pertemuan di berbagai tempat. Tujuannya guna membahas kelangsungan organisasi ini, serta mencari sosok-sosok yang dinilai layak dan pantas untuk diposisikan sebagai pengurus baru. Hasil dari beberapa kali pertemuan menyepakati, KOOD akan fokus mengurusi seni, budaya dan mengedukasi warga Depok untuk merawat/melestarikan bahasa para leluhur, yaitu bahasa asli Depok. Disepakati pula bahwa KOOD tidak berpolitik praktis, tapi mempersilahkan anggotanya untuk berpolitik, asal tidak membawa-bawa nama organisasi KOOD.

Akhirnya, tanggal 23 Desember 2018 terbentuklah kepengurusan KOOD yang baru. Ketua Umum H. Ahmad Dahlan (Baba Dahlan), Hj. Nina Suzana (Sekretaris Umum), H. Yahman Setiawan (Bendahara
Umum), Amiruddin (Wakil Sekretaris Umum), H. Supian Suri (Wakil Bendahara Umum). Ketua Umum KOOD didampingi oleh beberapa wakil ketua umum, di antaranya adalah Jamhurobi (Kong Jamhur) yang juga hadir pada pertemuan dengan Fraksi PKS tersebut.

Terkait penataan budaya Depok, Baba Dahlan mengakui sudah ada kerjasama antara KOOD dan Universitas Gunadarma. Salah satunya yaitu rencana pembuatan Kampung Budaya Tematik seluas 20 hektar. Lokasinya dekat dengan Rumah Budaya Depok Rangkapan Jaya Baru. “Kita sudah ada kerjasama
dengan Universitas Gunadarma. Ada tiga fakultas yang bekerjasama, Fakultas Teknik, Pariwisata, dan IT. Selain itu, kita juga mau mengangkat budaya betawi, Depok dan Islam. Sedang disusun dan dipersiapkan video, animasi, dan lain-lain. Nanti yang ditampilkan berupa kesenian, kuliner dan bangunan khas
Depok,” ujarnya.

Di kesempatan terpisah, Farida Rachmayanti (aleg PKS Depok) menyatakan bahwa Fraksi PKS Depok juga mendukung hadirnya regulasi yang memajukan kebudayaan yang bertujuan pertama, mengembangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Kedua, memperkaya keberagaman budaya. Ketiga, memperteguh persatuan dan kesatuan. Keempat, mencerdaskan kehidupan bangsa. “Melalui Perda ini, kita berharap akan terselenggara berbagai upaya perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan. Adapun objek pemajuan kebudayaan meliputi tradisi lisan, adat istiadat, seni, bahasa, permainan rakyat dan olahraga tradisional,” paparnya.


Acara kunjungan yang diwarnai suasana kekeluargaan dan penuh humor itu dilanjutkan dengan melihat-lihat bagian dalam Rumah Budaya Depok, seperti pangkeng (ruang keluarga), paseba (kamar tamu), dan
srondoyan (dapur). Tidak lupa tuan rumah meyuguhkan makanan khas Betawi Depok, seperti uli, tape, ubi,
dan singkong.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *