
Di jalur sunyi yang membentang di wilayah Cimanggis, Kota Depok, berdiri sebuah perpustakaan yang bukan sekadar tempat menyimpan buku. Namanya Jusuf Kalla Library, yakni ikon literasi yang mewakili wajah Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) sebagai pusat pembelajaran modern dan berwawasan global.
Perpustakaan ini berdiri megah di tengah kompleks kampus UIII yang luas dan terus berkembang. Meski kawasan sekitar masih dalam tahap pembangunan, suasananya menyuguhkan ketenangan yang kontras dengan hiruk pikuk kota. Bangunan-bangunan kampus tampak rapi, dan lanskapnya yang terbuka menciptakan ruang yang cocok untuk refleksi ilmiah serta proses belajar yang tenang.
Secara tampilan, Jusuf Kalla Library menonjol dengan desain arsitektur modern yang elegan. Kombinasi fasade kaca dan struktur beton menciptakan kesan terbuka sekaligus kokoh. Cahaya alami masuk dari berbagai sisi, mempertegas kesan luas dan terang di setiap sudut ruangan. Arsitektur ini tidak hanya indah dipandang, tetapi juga dirancang dengan prinsip kenyamanan pengguna.
Begitu memasuki interiornya, pengunjung langsung disambut atmosfer akademik yang kuat. Rak-rak buku tertata rapi, ruang baca tersebar strategis, serta tersedia area kolaborasi untuk diskusi kelompok maupun penelitian kolektif. Ruang-ruang kecil untuk belajar privat pun tersedia, lengkap dengan pencahayaan lembut dan suasana yang mendukung konsentrasi.

Dari segi koleksi, perpustakaan ini memuat berbagai sumber literatur berkualitas tinggi. Mulai dari khazanah keilmuan klasik Islam, buku-buku sosial humaniora, hingga referensi ilmiah terbaru dalam berbagai bahasa. Tak hanya itu, akses terhadap jurnal ilmiah internasional dan e-book membuka peluang eksplorasi tanpa batas bagi mahasiswa dan peneliti.
Selain koleksi dan fasilitas akademik, Perpustakaan Jusuf Kalla juga memiliki berbagai area utama yang dirancang untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Great Reading Hall yang berada di lantai tiga, misalnya, menjadi salah satu ruang favorit mahasiswa dan pengunjung umum. Ruangan ini luas dan terang, dengan meja-meja baca panjang yang memungkinkan pengunjung belajar secara individu maupun berkelompok. Pencahayaan alami dari jendela-jendela besar memberikan suasana yang tenang dan mendukung konsentrasi saat membaca atau menulis.

Di sejumlah lantai, tersedia area baca santai yang dilengkapi dengan kursi-kursi empuk, sofa panjang, serta meja kecil. Area ini cocok bagi pengunjung yang ingin menikmati buku dalam suasana lebih santai tanpa tekanan suasana akademik yang formal. Kursi baca tersebut biasanya ditempatkan dekat rak koleksi atau di sudut-sudut strategis dengan pemandangan ke luar gedung, memberikan pengalaman membaca yang lebih menyenangkan. Beberapa spot juga menyediakan colokan listrik, sehingga cocok bagi mahasiswa yang ingin menyelesaikan tugas menggunakan laptop.

Tak hanya itu, keberadaan ruang kerja di lantai tiga memungkinkan pengunjung untuk bekerja secara lebih fokus. Bagi yang membutuhkan diskusi kelompok, tersedia ruang seminar dan ruang pertemuan di lantai tujuh yang bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Dengan desain interior yang modern dan atmosfer yang tenang, Perpustakaan Jusuf Kalla menjadi tempat ideal untuk mengakses literatur, memperluas wawasan, atau sekadar menikmati waktu luang dengan buku-buku bermutu. Kombinasi ruang formal dan santai ini menjadikan perpustakaan sebagai tempat yang inklusif dan nyaman bagi semua kalangan.

Di sisi lain, peran perpustakaan ini melampaui koleksi fisiknya. Jusuf Kalla Library aktif menjadi tempat pertemuan gagasan. Kegiatan seperti peluncuran buku, lokakarya, dan diskusi publik rutin digelar, memperkuat posisinya sebagai ruang interaksi akademik. Dalam diamnya, perpustakaan ini hidup oleh percakapan intelektual dan pertukaran pemikiran lintas disiplin.

Nama besar Jusuf Kalla yang melekat pada perpustakaan ini bukan sekadar penghormatan, tetapi juga representasi nilai. Sebagai sosok yang konsisten mendukung pendidikan dan perdamaian, semangat beliau terasa dalam arah pengembangan literasi kampus ini: inklusif, progresif, dan berskala internasional.
Menjelang sore, suasana perpustakaan perlahan berubah menjadi lebih syahdu. Sinar matahari yang menurun membentuk siluet di balik dinding kaca, menciptakan bayangan-bayangan panjang yang menenangkan. Ini menjadi waktu favorit sebagian pengunjung untuk merenung, membaca, atau menyusun ide-ide baru dengan suasana yang lebih intim.
Merangkum penjelasan sebelumnya, setiap lantai di Perpustakaan Jusuf Kalla UIII dirancang untuk mendukung kebutuhan akademik dan literasi civitas kampus maupun publik. Lantai satu difungsikan sebagai area lobi dan loker, tempat pengunjung menyimpan barang sebelum memasuki area utama.


Naik ke lantai dua, tersedia sejumlah fasilitas unggulan seperti koleksi khusus milik Jusuf Kalla, koleksi buku langka, referensi, sudut CSIS, hingga studio podcast yang menunjang eksplorasi isu-isu strategis. Lantai tiga dilengkapi dengan Great Reading Hall, meja layanan sirkulasi, ruang kerja, koleksi berbahasa Inggris, serta koleksi pribadi Prof. M.C. Ricklefs, seorang sejarawan ternama.

Lantai empat memuat koleksi berbahasa Indonesia, sementara lantai lima berisi koleksi bahasa Arab. Lantai enam menyediakan area baca tambahan, musholla, dan koleksi dalam berbagai bahasa asing lainnya. Dua lantai teratas—lantai tujuh dan delapan—menjadi ruang pendukung kegiatan akademik tingkat lanjut dengan fasilitas seperti ruang seminar, ruang rapat, lounge, dan teater.



Penataan fungsi dan ruang yang sistematis ini menjadikan Perpustakaan Jusuf Kalla tidak hanya sebagai tempat menyimpan buku, melainkan juga pusat literasi modern yang mendorong kolaborasi, diskusi ilmiah, serta pengembangan ilmu pengetahuan yang lebih luas. Setiap ruang dirancang ergonomis dan nyaman, mendukung berbagai gaya belajar maupun aktivitas riset. Bahkan, tersedia kafe kecil di lobi yang memungkinkan pengunjung bersantai sejenak tanpa harus meninggalkan gedung.
Tersedia akses internet berkecepatan tinggi, serta toilet yang bersih dan ramah difabel, serta area parkir yang luas. Desain interior pun ramah pengguna dengan berbagai area yang dapat diakses dengan kursi roda, menunjukkan komitmen inklusivitas UIII terhadap semua kalangan.

Untuk mengakses layanan perpustakaan, pengunjung cukup melakukan registrasi. Mahasiswa UIII otomatis terdaftar, sedangkan tamu umum bisa mendaftar melalui situs resmi atau langsung di meja layanan (non-mahasiswa dikenakan biaya Rp10.000). Prosesnya sederhana—cukup membawa kartu identitas dan mengisi formulir pendaftaran digital. Setelah registrasi, pengguna dapat meminjam buku, menggunakan ruang baca, hingga mengakses sumber daya elektronik.

Bagi kamu yang tertarik mengunjungi Perpustakaan Jusuf Kalla di kawasan UIII Kota Depok, akses menuju lokasi terbilang mudah, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.
Dengan kendaraan pribadi:
- Dari arah Jakarta, masuk ke Tol Jagorawi dan keluar di Gerbang Tol Cimanggis. Lanjutkan perjalanan ke arah Jalan Raya Bogor KM 33.5 hingga menemukan gerbang besar menuju kawasan Kampus UIII.
- Akses tol terdekat adalah Gerbang Tol Cimanggis, sangat membantu untuk mobilitas dari luar kota.
Dengan transportasi umum:
- KRL Commuter Line: Turun di Stasiun Pondok Cina, lalu lanjutkan dengan ojek online UIII. Bisa juga di Stasiun Depok Baru, lalu lanjut menggunakan layanan BisKita Trans Depok, turun di halte Pekapuran. Jalan kaki sekitar 10 menit sampai ke perpustakaan (Lokasi kampus seberang pom bensin).
- LRT Jabodebek: Turun di Stasiun Harjamukti, lalu lanjut menggunakan layanan BisKita Trans Depok, turun di halte yang sama.
Baca juga: BISKITA Trans Depok, Transportasi Bus di Kota Depok yang Nyaman dan Efisien
Lebih dari sekadar bangunan modern, Jusuf Kalla Library merupakan simbol tumbuhnya semangat literasi dan ilmu pengetahuan dari lingkup akademik Kota Depok. Dari tempat ini, ide-ide besar lahir, pemikiran berkembang, dan masa depan pendidikan Indonesia dibentuk dengan semangat keterbukaan dan kolaborasi global.