H. Mohammad Hafid Nasir, Dipl. Ing. (lahir di Jakarta, 31 Maret 1964) adalah politikus yang menjabat sebagai anggota DPRD Kota Depok Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) periode 2014–2019 dan 2019–2024 daerah pemilihan Kota Depok 1 (Pancoran Mas). Selain itu, Moh. Hafid pernah menjabat sebagai Ketua DPD PKS Kota Depok tahun 2015 – 2020. Pria yang biasa Pak Hafid ini adalah anggota Komisi B (Bidang Perekonomian dan Keuangan) dan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Depok Fraksi PKS. Sejak 9 September 2021 suami dari Nina Haryanti ini secara resmi menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS DPRD Depok menggantikan posisi Sri Utami (aleg PKS Dapil 3 Cimanggis).
Berikut petikan wawancara dengan Pak Hafid seputar isu politik, KoMoh Hafid Nasir,anggota ta Depok, dan keluarga:
T : Bagaimana awal mula Ustadz terjun ke dunia politik?
J : Saya mengabdi lebih dari tiga belas tahun bekerja sebagai project manager di tiga perusahaan swasta di bidang telekomunikasi. Di waktu yang bersamaan saya terlibat di kepengurusan partai sejak dideklarasikannya Partai Keadilan (PK) pada tanggal 20 Juli 1998 hingga sekarang. Karena tidak memenuhi ambang batas parlemen sebesar dua persen di pemilu tahun 1999, maka partai yang memiliki lambang bulan sabit kembar dengan untaian padi tegak lurus di tengahnya ini berubah menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tanggal 20 April 2002. Di tengah-tengah kesibukan sebagai karyawan swasta di perusahaan telekomunikasi, saya diamanahkan sebagai Sekretaris Umum di tiga periode kepengurusan Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kota Depok yang lalu. Badan Pengurus Harian (BPH) DPD PKS Kota Depok di bawah pimpinan Bapak M. Supariyono meminta saya masuk dalam Daftar Nama Bakal Calon Anggota Dewan (CAD) PKS daerah pemilihan (dapil) Pancoran Mas periode 2014 – 2019. Karena ini permintaan struktur sebagaimana anggota partai dakwah lainnya, saya sami’na wa atho’na terhadap keputusan Partai. Konsekuensinya, jika mendapat amanah rakyat sebagai wakil rakyat, saya harus ikhlas melepaskan jabatan sebagai project manager yang sudah saya tekuni selama lebih dari tiga belas tahun . Hasil perolehan suara PKS di Dapil Pancoran Mas tahun pemilu legislatif (pileg) tahun 2014 mengamanahkan saya mewakili PKS Kecamatan Pancoran Mas sebagai Anggota DPRD Kota Depok. Sejak pelantikan di Ruang Paripuran DPRD Kota Depok, saya memulai kiprah di dunia politik praktis meski sebenarnya sudah ditekuni sejak tahun 1999. Hanya saja pada saat itu saya sebagai kader partai berada di belakang layar karena kesibukan di perusahaan swasta.
T : Ada yang berpandangan bahwa politik itu kotor. Apa tanggapan Ustadz?
J : Sebenarnya politik itu tidak kotor dan politik seringkali dikaitkan dengan pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat luas, untuk kemaslahatan dan menciptakan kehidupan yang lebih baik. Politik juga sering dikaitkan dengan kekuasaan, jika orang baik yang berkuasa, kebaikan akan tersebar luas, sebaliknya apabila orang jahat yang berkuasa, kerusakan yang akan merajalela. Oleh karena itu, menurut saya politik itu tidak kotor, tidak akan memberikan dampak kebaikan jika keputusan dan kekuasaan dilakukan bukan mementingkan masyarakat luas dan kemaslahatan.
T : Menurut Ustadz bagaimana untuk menyeimbangkan antara idealisme dan pragmatisme dalam politik?
J : Cara yang bisa dilakukan untuk menyeimbangkan antara idealisme dan pragmatisme dalam politik adalah mengetahui persoalan-persoalan mendasar yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dan mencarikan solusinya dengan tepat tanpa ada keinginan untuk menguntungkan kelompok-kelompok tertentu, terutama faktor kesejahteraan dan ketersediaan lapangan pekerjaan. Pemerintah harus berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program pemberdayaan dan mempersiapkan kurikulum pendidikan yang “link and match” dengan perusahaan atau menyediakan konsep-konsep lapangan pekerjaan dengan menggunakan teknologi informasi.
T : Godaan terberat apa yang Ustadz alami selama menjadi anggota legislatif?
J : Saya menjadi wakil rakyat sejak tahun 2014 dan terima kasih kepada warga kota Depok yang kembali memberikan kepercayaan kepada saya untuk melanjutkan menjalankan amanah ini untuk periode kedua 2019 – 2024. Semoga saya bisa terus istiqomah dalam menjalankan tugas-tugas sebagai anggota dewan tingkat kota meski tentunya masih belum optimal dan masih harus terus ditingkatkan karena pastinya masih banyak warga Kota depok yang belum kami sapa. Cobaan terberat tentunya bagaimana untuk terus hidup sederhana, berempati dengan warga dan berupaya untuk tetap konsisten melayani warga di tengah-tengah kesibukan. Kesenangan duniawi mungkin mudah untuk diperoleh namun ketika sadar tanggung jawab yang besar dalam berkhidmat untuk masyarakat maka kerja-kerja keseharian fokus untuk warga dan partai.
T : PKS dikenal sebagai partai dakwah. Bagaimana mensinkronkan antara urusan politik dan urusan dakwah?
J : Karakter PKS adalah sebagai Partai Dakwah, artinya PKS tidak semata-mata partai politik yang hanya berbicara tentang kekuasaan. PKS ingin melakukan perbaikan-perbaikan dalam seluruh segi kehidupan masyarakat Indonesia dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama bergandeng tangan melakukan perbaikan untuk Indonesia yang lebih baik.Rakyat maknanya ada umat dan ada bangsa di dalamnya. Ini juga menegaskan bahwa PKS bukan hanya bekerja semata-mata hanya untuk umat Islam, tetapi PKS bekerja untuk seluruh rakyat Indonesia apa pun latar belakang mereka dan inilah bagian dari sinkronisasi urusan politik dan dakwah.
T : Tagline PKS adalah Bersama Melayani Rakyat. Sejauh mana kiprah PKS dalam melayani masyarakat Kota Depok?
J : Tagline Bersama Melayani Rakyat, bagi PKS bukan sekedar tagline, tetapi menjadi ruh dan sistem dalam PKS. Partai dan kader-kader PKS selalu menjadi pertama dan terdepan dalam berkhidmat kepada masyarakat Depok. Tidak hanya di masa kampanye pemilu, namun sepanjang tahun hadir membersamai masyarakat melalui layanan mobil ambulans, pelayanan kesehatan, fogging, santunan anak yatim dan dhuafa, Rumah Keluarga Indonesia (RKI), dan sanggar belajar. Terlebih di saat bencana, seperti banjir, musibah kebakaran maupun pandemi Covid-19, dan yang lainnya.
T : Bagaimana Ustadz melihat hubungan antara pihak legislatif dan eksekutif di Depok selama ini?
J : Saya melihat hubungan legislatif dan eksekutif di Kota Depok termasuk baik.Misalnya, pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) sampai dengan pembahasan Rancangan APBD yang kemudian ditetapkan sebagai perda APBD berjalan sesuai dengan waktu yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Termasuk pembuatan peraturan-peraturan daerah semuanya berjalan sesuai dengan waktu yang diberikan kepada Panitia Khusus (Pansus) yang dibentuk. Pemerintah Kota Depok mendapatkan penghargaan WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) 10 kali berturut-turut. Hal itu menandakan hubungan di antara dua lembaga tersebut berjalan baik.
T : Kota Depok sekarang sudah berusia 22 tahun dengan segala dinamikanya. Dikaitkan dengan Visi dan Misi Kota Depok, bagaimana pendapat Ustadz tentang perkembangan Depok saat ini?
J : Perkembangan Kota Depok sudah cukup baik. Secara kasat mata kita bisa melihat jalan-jalan yang sudah dibeton, dibangunnya taman-taman untuk warga, sudah ada Alun-alun Kota, pelayanan kesehatan yang cukup baik di puskesmas-puskesmas, pelayanan kependudukan yang sudah lebih baik di tingkat kelurahan dan kecamatan, pemerataan jumlah SMP dan SMA negeri di masing-masing kecamatan, penataan setu, dan sebagainya. Pemkot Depok sendiri beberapa kali memperoleh penghargaan dari Pemerintah Pusat dan lembaga-lembaga lainnya yang terkait bidang kependudukan, kesehatan, kebersihan, dan lingkungan.
T : Pemerintah Kota Depok baru saja meluncurkan program Kartu Depok Sejahtera (KDS). Menurut Ustadz, seberapa efektif program ini mampu mengentaskan kemiskinan di Kota Depok. (Data BPS: Penduduk miskin di Depok ada 60.434 jiwa di tahun 2020)
J : Saya rasa untuk menilai efektif atau tidaknya suatu program ketika program itu sudah berjalan. Tentunya, saya berharap KDS yang baru saja digulirkan Pemkot Depok bisa membawa banyak manfaat bagi masyarakat, khususnya di masa pandemi Covid-19 ini. Insyaa Allah KDS ini bisa efektif jika penyalurannya sudah tepat sasaran, yaitu untuik segmen warga miskin.
T : Apa harapan Ustadz untuk Kota Depok?
J : Harapan saya adalah agar Kota Depok bisa menjadi kota yang maju dalam ekonomi, terdepan dalam budaya, serta memelihara dan melestarikan nilai-nilai religius.
T : Apa makna keluarga bagi Ustadz dan seberapa besar dukungan keluarga terhadap posisi Ustadz sebagai aleg?
J : Keluarga itu adalah unit terkecil di masyarakat, jika keluarga baik maka baiklah bangsa ini. Oleh karenanya sesibuk-sibuknya kita sebagai orang tua, tetap harus meluangkan waktu untuk quality time bersama keluarga.
T : Ustadz punya berapa putra dan putri? Apakah ada yang mengikuti jejak Ustadz sebagai politisi?
J : Saya punya dua putri dan lima putra. Sejauh ini belum ada indikasi yang ingin mengikuti jejak saya sebagai politisi. Namun latar belakang pendidikan saya di bidang komputer diikuti oleh semua anak saya yang laki-laki..
T : Bagaimana Ustadz membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga?
J : Sebelum saya diamanahkan sebagai anggota legislatif, keseharian sebagai project manager di perusahaan swasta juga tidak kalah sibuknya, bahkan pekerjaan ini tidak kenal hari libur. Bedanya, komitmen sebagai project manager di hari libur dipakai untuk bekerja agar target-target proyek tercapai lebih awal. Sementara sebagai aleg, hari libur banyak undangan di masyarakat sehingga ketika sudah ingin meluangkan waktu untuk keluarga, perlu ada sikap untuk cut off sementara dengan semua yang berhubungan dengan pekerjaan dan fokus untuk keluarga.
T : Hobi Ustadz apa? Bagaimana Ustadz menyalurkan hobi tersebut di tengah kesibukan tugas dan pekerjaan?
J : Hobi sebagai anggota legislatif bisa diekspresikan bersama dengan konstituen. Misalnya, bermain basket dengan klub basket yang ada atau main badminton bersama warga dan terkadang diajak gowes dengan beberapa komunitas gowes.
T : Tugas sebagai aleg tentunya banyak menguras tenaga, waktu, dan pikiran. Apa kiat Ustadz untuk menjaga kondisi fisik dan psikis bisa tetap sehat dan bugar?
J : Sholat lima waktu tidak boleh ditinggalkan dan memperbanyak dzikir setelah sholat. Membaca Al-Ma’tsurat pagi dan petang serta memperbanyak untuk lapang dada dan ikhlas.