RADARDEPOK.COM – Ketua DPRD Kota Depok, Ade Supriyatna, merespon positif hasil survei yang diinisiasi Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI), ihwal tingkat kepuasan warga terhadap kinerja Pemkot Depok.
Diketahui, FISIP UI mengandeng Puskapol UI merilis hasil survei terkait Muda Kawal Pilkada Kota Depok dan Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Walikota dan Wakil Walikota Depok, di Kantor PWI Kota Depok, Selasa (5/11).
“Saya mengapresiasi hasil surveynya. Meski dari metode pengambilan sampel belum mencerminkan demografi penduduk Depok secara proposional, namun secara garis besar masyarakat merasa puas akan kinerja Walikota dan Wakil Walikota Depok,” kata Ade Supriyatna, Kamis (7/11).
Ade Supriyatna menyebut, walau metode pengambilan data belum merata, namun tetap menjadi acuan dari hasil survei yang menyatakan masyarakat terlayani dengan baik oleh Pemkot Depok.
“Seperti dalam jumlah asal kecamatan responden, jika merujuk jumlah penduduk per kecamatan maka urutan adalah Tapos, Sukmajaya, Pancoranmas dan Cimanggis. Sementara dalam survei tersebut sampel dari Sukmajaya sangat banyak, disusul Tapos, Beji dan Cimanggis,” jelas Ade Supriyatna
Selanjutnya, beber Ade Supriyatna, dari segmen usia, pekerjaan dan pendidikan juga lebih didominasi usia muda, mahasiswa, dan lulusan S1, yang juga berbeda dengan kondisi faktual masyarakat Kota Depok.
Namun dibalik itu semua, Ade Supriyatna mengatakan hasilnya cukup menggembirakan karena pada segmen yang terkenal kritis justru kepuasan masyarakat Kota Depok terhadap Pemkot Depok cukup tinggi.
“Selaras dengan hasil survei internal PKS yang sampelnya menggambarkan demografi penduduk kota Depok secara proporsional, yakni lebih dari 89 persen pada posisi cukup puas, puas, dan sangat puas terhadap kinerja Pemkot Depok,” jelas Ade Supriyatna.
“Hasil ini juga membuat kami sebagai partai pengusung pemerintah sangat optimis untuk memenangkan Pilkada 2024,” jelas Ade Supriyatna.
Peneliti Puskapol UI, Muhammad Imam menjelaskan, dari hasil survei, tingkat kepuasan warga atas kinerja Walikota dan Wakil Walikota Depok mencapai 58 persen. Sementara warga yang menyatakan tidak puas mencapai 34 persen dan sangat tidak puas 8 persen.
Berdasar sektor pembangunan yang dinilai warga memuaskan itu padabidang pelayanan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
Sementara itu, warga tidak puas terhadap kinerja Pemkot Depok pada aspek kemacetan dan pelayanan transportasi umum, serta sektor lingkungan.
Urgensi isu pembangunan, berdasar pengelompokan hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2024, yang paling disorot warga adalah soal pengangguran, sampah dan banjir, kemiskinan, transportasi, dan UMKM.
Di bahwa bidang di atas adalah soal stunting, ketahanan keluarga, pariwisata dan ekonomi kreatif, serta ketahanan pangan.
Ditanya apakah survei mencari tahu arah pilihan warga Kota Depok pada Pilkada 2024?.
Muhammad Imam menegaskan, pihaknya tidak menanyakan soal itu secara spesifik karena survei aspirasi warga ini sesungguhnya diarahkan sebagai bahan pertanyaan pada ajang Tawnhall Meeting.
“Kami tidak secara khusus mencari tahu pilihan warga Kota Depok pada pelaksanaan Pilkada tahun ini. Namun, bisa saja tergambar pada angka kepuasan atau ketidakpuasan warga terhadap kinerja pejabat Walikota dan Wakil Walikota sekarang,” tegas Muhammad Imam.
Sementara itu, Dekan FISIP UI Dekan FISIP UI, Prof Semiarto Aji Purwanto menambahkan, tim survei memang tidak diarahkan untuk mengungkap elektabilitas kontestan Pilkada Kota Depok 2024.
“Mohon maaf, tidak ada soal elektabilitas. Kami memang tidak ingin terjebak gejala populisme yang ada sekarang. Gejala yang populerlah yang dipilih. Kami ingin mengajak masyarakat agar aspek kualitas calon sebagai patokan memilih calon pemimpin,” tegas Prof Semiarto Aji Purwanto. ***