RADARDEPOK.COM–Ketua DPRD Kota Depok, Ade Supriyatna meninjau langsung gedung SMP Negeri 15 Depok, yang terletak di Jalan Pondok Tipar, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Kamis (12/6).
Kedatanganya, guna meninjau pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 dan sarana dan prasarana yang dimiliki SMPN 15 Depok yang terbilang masih cukup minim, untuk mendukung kegiatan belajar mengajar (KBM).
Ade Supriyatna menjelaskan, minimnya sarpras yang berada di SMPN 15 Depok ini, menjadi tantangan berat bagi Pemkot Depok bisa memberikan atau melaksanakan kewajiban konstitusional, yang termuat dalam undang-undang dasar 1945 pasal 31 untuk menyediakan pendidikan dasar termasuk dalam pembiayaanya.
“Memang kalau melihat kondisi ideal, sarpras di SMPN 15 Depok dalam mencapai standart mutu agak susah mencapainya, karena ini merupakan gedung eks SDN Mekarsari 4 yang dipakai untuk sekolah ini,” kata dia kepada Harian Radar Depok, Kamis (12/6).
Selain sarpras, Ade Supriyatna menjelaskan, juga terdapat permasalahan yang juga sama pentingnya, yaitu banyak siswa lulusan SD sederajat di Kota Depok yang berjumlah 33 ribu, sementara daya tampung SMPN hanya 11 ribu.
“Lalu yang 22 ribu itu mau dikemanain, ini darurat saya pikir, harus menjadi perhatian Pemkot Depok,” ungkap dia.
Ade Supriyatna memastikan, bahwa jika sekolah di Depok sudah terpenuhi, baik jumlah dan sarprasnya, dan terdapat pembiayaan juga ke sekolah swasta. Pastinya, pelaksanaan SPMB selalu berjalan dengan baik.
“Pemansaatan sekolah swasta memang sangat penting, guna menampung para siswa yang tak diterima di negeri,” tutur dia.
Sementara itu, Kepala SMPN 15 Depok, Atiyatul Farida sangat mengapresiasi atas kunjungan dan dan kehadiran Ketua DPRD Kota Depok, Ade Supriyatna dalam melihat seluruh sarpras SMPN 15 Depok.
“Memang sekolah kami ini sarprasnya ya seperti ini, tidak bisa lagi ditambah kemanapun, salah satu opsinya memang ditingkatkan tiga lantai atau marger SDN Mekarsari 1,” ungkap dia.
Menurut Atiyatul Farida, sistem pembelajaran di SMPN 15 Depok terbagi 2 sesi, pagi dan siang, dikarenakan keterbatasanya ruang kelas. Tentunya, ini berbanding terbalik dengan program pemkot yang akan digulirkan, yaitu sekolah akan seluruhnya masuk pagi.
“Saat ini masih pagi siang, kami disini hanya ada 11 kelas dengan 3 ruang kelas di SDN Mekarsari 1,” kata dia.
Atiyatul Farida berharap, Pemkot Depok bisa lebih memperhatikan sarpras yang berada di SMPN 15 Depok, sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Depok.
“Terkhusus bagi ketua DPRD Kota Depok yang sudah melihat secara langsung sarpras disini, semoga ini bisa menjadi gerbang awal dalam perbaikan sarpras di SMPN 15 Depok,” tutur dia.***
Sumber : https://www.radardepok.com/metropolis/94615337513/ketua-dprd-usulkan-merger-gedung-jadi-solusi-kekurangan-kelas-di-smpn-15-depok?page=2